tadarrus al Qur'an
![]() |
tadarrus al quran |
Tadarrus al Qur’an .
Tadarrus al Qur’an di bulan
Ramadlan sangat dianjurkan agama
. Jangan salah mengartikan
tadarrus ini , karena makna
tadarrus itu adalah :
“ jika anda membacakan alQur’an
di hadapan orang lain dan dia
menyimaknya , atau dia yang
membaca alqur’an sementara anda
menyimaknya . “
Sehingga bukan sekedar anda
membaca al Qur’an sendiri ,
karena membaca al qur’an sendiri
ini sudah sangat di anjurkan
pada setiap harinya tak perduli
apakah Ramadlan ataukah tidak .
Kesunnahan membaca al Qur’an
dengan sendiri atau membaca
dengan tadarrus , tujuannya tidak
lain adalah sama , yaitu
memperbanyak membaca ayat –
ayat suci alqur’an .
Namun secara khusus Tadarrus
sangat di sunnakan di praktekkan
selama bulan puasa karena
tersebut didalam shahih Bukhari
– Muslim di riwayatkan bahwa :
“ Setiap malam di bulan
Ramadlan , Malaikat Jibril datang
menemui Nabi SAW dan
bertadarrus al Qur’an bersamanya.
“
Dengan cara apapun , yang paling
besar pahalanya adalah setiap
bacaan al Qur’an yang mampu
menghadirkan hati ( khudhur ) ,
menumbuhkan hikmah serta cahaya
didalamnya .
Allah Ta’ala berfirman : “ Sebuah
Kitab yang Kami turunkan
kepadamu , yang diberkahi agar
kamu bertadabbur atas ayat-
ayatnya … Kita_bun anzalna_
ilayka liyatadabbaru_ aya_tihi ..
“
Firman Allah yang lain : “
Affala_ yatadabbaru_nal Qur’an
… Apakah kalian tidak
menghayati alqur’an ? “
Para shahabat Nabi dan orang-
orang shalih yang telah sampai
kepada kemuliyaan derajat dan
kebeningan hati yang tingggi ,
setiap kali mereka mendengarkan
ayat-ayat alqur’an dibaca mereka
langsung menangkap arti dan
hikmah – hikmah di dalamnya ,
membuat maka hati mereka
terguncang hebat , sampai sering
kali mereka menangis sejadi –
jadinya dan jatuh pinsan
karenanya .
Karena itu Sayyidina Umar ra
diriwayatkan tidak mampu untuk
menghatamkan ( menghafalkan )
seluruh alqur’an selama hidupnya
karena setiap kalii satu ayat
dibacakan dihadapannnya , beliau
seringkali tidak dapat menguasai
diri dan jatuh pinsan sedemikian
lama sehinggga orang –orangg di
sekitarnya menyangka Sayyidina
Umar telahh jatuh mati .
Bacaan al Qur’an yang seperti
itulah yang membawa pahala yang
tak terhingga . Bukan sekedar
bacaan di ujung lidah dan bibir
yang tidak memberikan pengaruh
apapun kedalam hati pembaca
atau pendengarnya .
Pada awal – awal perjalanan
ruhaniyahnya , Sayyidinal Imam
Abdullah al Haddad setiap kali
membaca surah Yasin , maka
beliau tidak dapat menguasai diri
, menangis dan pinsan sedemikian
rupa . Orang – orang pada susah
membangunkannya dari pinsan itu
dan akhirnya tubuh beliau
digeletakkan begitu saja di dekat
makam Sayyidinal Faqih
Muqaddam .
Orang – orang kebanyakan seperti
saya ( dan mungkin juga anda )
belum dapat merasakan al Qur’an
sebagaimana yang mereka rasakan
. Meskipun demikian , anjuran
membaca al Qur’an tetap berlaku
, karena setidaknya sudah
mendapatkan pahala karena telah
membaca atau mendengarkan ayat-
ayat Firaman Allah Ta’ala .
Sudah cukup bagi orang – orang
awam adalah niat
itttiba’ ( mengikuti ) perintah
agama . Ittiba’ membacanya
dengan tartil , ini ada pahalanya
sendiri .
Ittiba’ membacanya dengan
menghadap kiblat , ini ada
pahalanya juga .
Ittiba’ membacanya dengan suara
yang indah , ini juga ada .
Rasulullah SAW bersabda : “
Hiasilah alqur’an dengan merdunya
suara kalian … Zayyinul
Qur’a_na bias wa_tikum . “
“ Barang siapa yang tiada melagu
dengan alQur’an maka bukanlah
dia tergolong bagihan terbaik dari
kita … Man lam yataghonna bil
ur’ani falaysa minna .”
Asalkan bacaan – bacaan serta
tadarrus tersebut tidak
menghawatirkan munculnya Riya’
atau pamer . Maka sangat penting
mengingatkan esensi ini kepada
kebiasaan kaum muslimin negeri
ini yang selama bulan Ramadlan
seperti berlomba-lomba
bertadarrus dengan pengeras
suara di masjid dan mushalla –
mushalla mereka .
Jangan sampai semangat
menghidupkan bulan suci ini di
ikuti dari belakang dorongan –
dorongan rendah nafsu dengan
tasannu’ dan berbuat Riya’
. Kebanyakan para Habaib
( bahkan setiap bakda maghrib
setiap harinya ) melakukan
tadarrus di masjid atau mushalla
mereka tanpa memakai pengeras
suara berlebihan , karena hal itu
lebih mendekatkan kepada
ketulusan amal serta
keikhlasannya .
Posting Komentar untuk "tadarrus al Qur'an"